Isi dari Terjemah – Hushunul Mani’ah
Dimulai sambutan pembimbing dari KH. Muh. Najih Maimoen menyampaikan gambaran yang sangat relevan dengan kondisi umat Islam di abad ke-21, di mana eksistensi aqidah, amaliyah, dan tradisi golongan Ahlussunnah wal Jama’ah seringkali mendapat tekanan dan ancaman serius dari musuh-musuh Islam, termasuk di Indonesia. Pembimbing menyadari bahwa perbedaan dogma antara umat Islam yang berbeda madzhab seringkali menghasilkan perdebatan tanpa titik temu, yang mengakibatkan kurangnya semangat dalam membela agama dari serangan budaya-budaya kafir.
Selain itu, pembimbing juga menyoroti tumbuhnya berbagai aliran, sekte, dan paham sesat yang mengancam aqidah Islam, seperti Ahmadiyah, Syi’ah, gerakan Islam liberal, dan Wahhabi ekstrim. Hal ini sering kali mencabik-cabik aqidah Islam dan menimbulkan konflik internal di kalangan umat Islam. Namun, pembimbing mengingatkan dengan tegas akan bahaya menuduh kafir terhadap sesama mukmin, sesuai dengan peringatan Nabi Muhammad ï·º.
Lebih lanjut, pembimbing menjelaskan bahwa beberapa topik seperti tawassul, tabarruk, tahlilan, dan maulid Nabi SAW sering dipermasalahkan oleh pihak Wahhabi, padahal tradisi-tradisi tersebut telah berlandaskan pada dalil Al-Qur’an dan Al-Hadis. Pembimbing menyambut gembira usaha anak-anak santri dalam menerjemahkan kitab tersebut, dengan harapan agar buku terjemahan ini dapat membantu menyebarkan ilmu agama dan memperkuat pemahaman umat Islam tentang ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.
Dengan demikian, sambutan pembimbing memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan yang dihadapi umat Islam dalam menjaga keutuhan aqidah dan tradisi mereka, serta memberikan dorongan bagi para pembaca untuk memahami dan memperkuat keyakinan mereka dalam ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.
Download Terjemah Kitab Hushunul Mani’ah